Bumi Kita Menangis!

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju ini, banyak dampak positif yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjamurnya alat-alat elektronik yang sangat membantu pekerjaan kita. Tetapi, tak sedikit pula yang berdampak negative, salah satu dampak negative yang sudah kita dapat rasakan imbasnya adalah “ Global Warming.”

Global Warming atau pemanasan global merupakan suatu kejadian dimana semakin tingginya suhu bumi, sehingga banyak membawa dampak negative bagi makhluk hidup, seperti semakin bertambahnya volume air di bumi. Hal ini terjadi, karena banyaknya gunung es di Antartika mencair akibat dari efek pemanasan global. Banyak pulau-pulau kecil yang tenggelam, mengikisnya daratan akibat abrasi besar-besaran dan sering terjadinya banjir merupakan contoh yang sering terjadi saat ini.

Tentunya kita juga tidak tinggal diam, berbagai upaya pun telah kita lakukan. Saat ini, banyak warga dunia sudah mulai sadar untuk menghargai alam mereka. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang sudah mereka lakukan, seperti menanam satu pohon di pekarangan rumah mereka, menanam tumbuhan bakau dan yang paling penting kesadaran diri mereka untuk menjaga lingkungan. Perlu kita sadari juga, bahwa keadaan bumi sangat berpengaruh bagi kehidupan makhluk hidup didalamnya, jika bumi kita dibiarkan terus-menerus seperti ini, tidak kurang dalam waktu 100 tahun, maka bumi kita akan hancur dan itu berarti kehidupan didalamnya pun akan musnah. Jadi kita semua, khususnya generasi muda, sudah sepatutnya menjaga dan melestarikan bumi ini, siapa lagi yang akan menjaganya kalau bukan kita???

Internet's history

Dewasa ini, internet bukanlah sesuatu yang awam lagi bagi kita. Hampir semua masyarakat menggunakan internet. Terlebih lagi saat ini banyak bermunculan situs jejaring sosial, yang menarik perhatian kita, mulai dari facebook, twitter, plurk, dll. Semua situs itu dapat kita akses melalui internet. Tetapi tahukah kalian bagaimana sejarah perkembangan internet tersebut?

IuInternetn 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (AdvancedResearch Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputeryang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.